Rabu, 03 Oktober 2012

puisi rindu

Dikala aku merindu,, merindukan akan dirimu yang jauh di sana..

Ingin kutulis sejuta syair indah,, syair antara kau dan aku..

Ingin rasanya aku berkisah,, berkisah tentang kisah cinta kita di saat pertama kali kita bertemu
...
Tentang semua kekangenanku,, yang selalu kangen akan wajah manis yang hanya ada pada dirimu..

Di saat ini seolah aku sulit mencari,, karena kini engkau sudah mulai sibuk dengan urusanmu sendiri..

Dermaga yang berairkan tinta emas,, Dan pena antik untuk mengukirnya sengaja aku tuliskan syair ini di atas kertas..

Sudah banyak yang aku lihat,, sudah banyak yang telah aku dengar..
akan kisah cinta yang kandas di tengah jalan..

Sayang...aku takut akan seperti mereka.. Aku takut terdampar di pulau sana
Yang penuh dengan ketidakpastian...

di sini aku akan tetap menunggu ...
 

malam ku

bulan sabit tampak indah menyinari malam ini
bintang – bintang bertaburan bersinar terang
seakan – akan  iri hati ini menyaksikan kebersamaannya

di sini, di dalam kamar ini,,
aku sendiri ,, dan hanya bertemankan sebatang lilin kecil yg menyinari kamar ku ini..

cahayanya merasa tak cukup untuk imbangi ruang ini..

merasa sendiri..
ratapi kesendirian yang tak berpenghujung
dalam kesepian ini , tahukah engkau kasih,,
hanya ada bayangmu yang masih mengusik indah di benakku..

aku terdiam,,,,
aku terpaku... membisu..
kini aku tahu, bahwa aku rindu akan keberadaanmu di sisi ku

malam terus mencela hingga larut malam pun aku masih tak bisa menghapuskan bayang - bayang mu..
hingga esok pagi kan menjelang,, aku masih tetap  merindukanmu..

 

AQ merindukanmu..

terhampar rinduku
dalam galau yang tak tentu
seperti terkurung dalam siksa terindah

akku merindukanmu
merindukan kisah yg dulu pernah kita lalui bersama
yang panjang tapi tak terasa

akku merindukanmu
merindukan saat2 indah semasa sekolah dulu

akku inginkan kamu
maski ku tau
ini tak lagi mungkin
bahkan untuk sekedar merindukanmu pun
harusnya tak lagi boleh
karna kau telah memilihnya
menjadi penggantiku
yang kini mengisi relung hatimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar